PEKANBARU,– Salah satu orang tua murid di TK Biruni, Jalan Segar Gang Nilam, Pekanbaru, mengeluhkan berbagai pungutan biaya kegiatan sekolah. Para wali murid ini merasa terbebani, sedangkan pihak sekolah dinilai tidak transparan dalam mengelola uang pungutan itu. Senin, 2 juni 2025
Dari informasi yang diterima oleh media Bertuahpos.com,Salah satu yang paling disorot adalah pungutan biaya wisuda sebesar Rp200 ribu per anak. selain memungut biaya cukup besar, pihak sekolah juga melarang orang tua membagikan foto wisuda anak di media sosial. Larangan ini juga disampaikan lewat pesan WhatsApp dengan huruf kapital. “PENTING: MOHON FOTO WISUDA ANAK TIDAK DI SHARE DI MEDIA SOSIAL APAPUN.”
Kebijakan tersebut memicu tanda tanya besar dari para orang tua. Menurut orang tua murid, momentum wisuda anak merupakan momen penting, dan itu sangat wajar untuk dibagikan kepada keluarga, kerabat, atau diposting ke sosial media pribadi. Tak hanya soal wisuda murid yang sudah lulus,
Wali murid lainnya, juga mengeluhkan soal pungutan uang kenang-kenangan untuk guru,
dijelaskan secara rinci atau dibahas bersama. “Setiap kegiatan selalu ada iuran, tanpa forum musyawarah. Kami hanya menerima pesan, lalu diminta segera membayar,” ujarnya
Kepada awak media kami.., 14.25 wib 02_06_2025
Setelah kami konfirmasi ke KepSek TK Biruni Dwi Hayanti, S.Pd, membantah bahwa berbagai kegiatan dilakukan oleh pihak sekolah hanya berdasarkan keputusan sepihak.
Dwi menegaskan bahwa seluruh agenda sekolah sudah dikomunikasikan sejak awal.
“Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari kepada wali murid. Semua atas persetujuan bersama,” ujarnya.
Soal larangan unggah foto, Dwi menjelaskan hal itu untuk menjaga eksklusivitas momen pelepasan utama yang akan digelar 16 Juni 2025 mendatang.
Bantahan Dwi Hayanti juga mendapat dukungan dari Ketua Yayasan PAUD TK Biruni Agustina. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut bukanlah wisuda, melainkan pelepasan persiapan ke jenjang berikutnya. “Rp200 ribu itu sudah mencakup seluruh kebutuhan kegiatan,” ujarnya…
Di perihal yang terjadi seperti nya hanya terjadi kesalahan miskomunikasi dari pihak Sekolah ke orang tua..