Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Ketua KNPI Riau Jawab Soal Dana PI PT PHR, Larshen Yunus: “Sudahlah itu, Kita ini Posisinya Tangan di Bawah, Jadi Bersyukur Saja”

264
×

Ketua KNPI Riau Jawab Soal Dana PI PT PHR, Larshen Yunus: “Sudahlah itu, Kita ini Posisinya Tangan di Bawah, Jadi Bersyukur Saja”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PEKANBARU,- Lagi-Lagi Gubernur Riau, H Abdul Wahid S.Pd.i M.Si berulah.

Ketidakmampuan Gubernur Riau itu direspon dengan berbagai upaya dan Strategi Adu Domba antar sesama Anak Bangsa.

Disinyalir, Gubri Abdul Wahid sedang membangun Gelombang Opini sesat dan menyesatkan, lewat Narasi tak bermutu dari beberapa pihak, seakan-akan PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR) tidak Maksimal dalam memberikan Perhatian dan Partisipasinya kepada Daerah.

Ketidaksanggupan Gubri Abdul Wahid dalam menghadapi Argumentasi PT PHR hanya dijawab dengan pola-pola kampungan, membangun Narasi Sesat, Opini Bohong dan Berita Hoax.

Selain dikenal sebagai Kepala Daerah Pusing Tujuh Keliling, Gubri Abdul Wahid Juga terbukti menjadi sosok yang Nol Ide, Gagasan dan Pengetahuan. Jabatan besar yang diembannya saat ini terbukti percuma dan sia-sia saja, Kedaulatan Rakyat seakan tidak berdaya, karena memang Gubri Abdul Wahid terlalu Lemah dan sulit untuk diharapkan masyarakat.

Bertempat di Lobby Rumah Duka Panca Budi, Rumbai, Kota Pekanbaru, disela-sela berkunjung melihat Jenazah Almarhum Dedi Handoko Alimin alias DH, dengan tegas mengungkapkan, bahwa Sektor Migas sudah terbukti Memberikan Sumbangan yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025, dengan Data PI sebesar 1 Dolar AS per bulannya.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, pada saat berada disamping Jenazah Dedi Handoko Alimin alias Pengusaha DH.

Ketua KNPI Provinsi Riau itu menegaskan, bahwa Tim DPP KNPI (Pusat) menggelar pertemuan yang dihadiri oleh Jajaran Direksi Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan SKK Migas Sumbagut di Kantor Pertamina Hulu Rokan di, Gedung RDTX Place Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025) yang lalu.

“Ada beberapa sektor yang mendorong Pertumbuhan Ekonomi Riau, diantaranya yang terbesar itu ada Kelapa Sawit, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Sektor Migas, selain juga Soal Sektor Jasa dan Perdagangan,” ungkap Ketua KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus seraya menunjukkan Data-Data Permulaan yang cukup otentik.

Bagi Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua itu, bahwa permasalahannya terjadi pada Triwulan ke-II yakni terkait dengan berbagai Pertumbuhan Ekonomi yang nyatanya berada pada angka 4,59%, namun justru Sektor Migas berjalan secara aman, kolektif dan Presisi.

Kandidat Calon Kuat Ketua Umum DPP KNPI itu jelaskan, bahwa Jika tanpa Sektor Migas, Pertumbuhan Ekonomi Riau hnya tumbuh di angka 3,6% saja.

“Artinya, masih ada terdapat Tata Kelola yang belum tepat,” tukas Ketua KNPI Riau Larshen Yunus.

Disisi lain, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid hanya bisa menduga-duga, hanya dapat berkeluh kesah dan justru turut serta berkontribusi Melemahkan Daya Ekonomi dan Gairah para Investor dalam Menyalurkan investasinya.

“Gubri Abdul Wahid hanya selalu Menyalahkan PT PHR saja, padahal kinerja Perusahaan itu jauh lebih terasa dan bermanfaat bagi Kehidupan Masyarakat, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dibawah Kepemimpinan Gubri Abdul Wahid hanya selalu Omon-Omon doang, saban hari Kerjanya hanya sebatas Kunjungan, DL, Pengamatan dan heboh-hebohan” ujar Larshen Yunus, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran.

Ketum Relawan Prabowo Gibran pusat itu hanya sekedar memberikan suatu sinyal, bahwa yang dilakukan PHR selama ini tidak banyak melibatkan perusahaan-perusahaan lokal, yang justru sangat berdampak bagi Perekonomian di Riau.

“Saya menduga kuat, bahwa investasi besar yang dilakukan PT PHR tidak melibatkan lebih banyak porsinya kepada lokal konten,” lanjut Ketua KNPI Riau sekaligus WASEKJEN KNPI Pusat itu, mengulangi kalimat dan atau kata-kata dari Gubri Abdul Wahid.

Untuk itu, Gubernur Pemuda Riau yang juga Berkhidmat sebagai Ketua KNPI Provinsi Riau, Kakanda Larshen Yunus itu katakan lagi, bahwa sudah seharusnya keduabelah pihak saling menguatkan, bukan justru membangun Opini Sesat.

“Ingat ya! Kita memahami betul, bahwa ada beban target Lifting oleh Pemerintah dan harus melakukan investasi, namun juga mestinya terbuka dengan kita semua, berapapun itu nilai investasinya dan berapa hasil yang diperoleh, kita tidak tahu datanya! Lalu PI 10% hanya kita terima 1 Dollar sejak bulan Januari lalu, jadi Libatkan kita untuk bisa melihat pergerakan progresnya,” ungkap Ketua KNPI Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya.

Lebih lanjut lagi, bahwa selain terus-terusan berkeluh kesah, Gubri Abdul Wahid terbukti tidak memiliki “Taring” dihadapan Pusat, Abdul. Wahid tak berkutik, diam membisu, ketika dibelakang, Budak Inhil itu justru “Merepet” dan Nyinyir tak karuan.

“Terimakasih buat Pimpinan PT PHR, yang sudah berusaha bekerja maksimal, memberikan perhatian bagi Daerah, Bangsa dan Negara Wabbilkhusus bagi Aktivitas para Pemuda dan Kalangan Generasi Muda dibawah Naungan DPD KNPI Provinsi Riau, Kontribusi PHR sungguh nyata dan berdayaguna bagi kemajuan Anak Bangsa” ungkap Ketua KNPI Larshen Yunus.

Terakhir, mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Sosialis Indonesia dan mantan Ketua Presidium Pusat GAMARI 5 periode itu kembali menegaskan, agar kedepan PT PHR berkenan memberikan Kontribusi yang lebih meningkat, terutama bagi Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Provinsi Riau, di tengah kondisi Fiskal yang kurang stabil dan terbebani pada tahun 2025 ini.

“Kami ini posisinya meminta, jadi kalau tangan dibawah harus sesuaikan sikap, jangan pula sok Arogan!!! PHR itu milik Negara, mereka tahu persis apa yang harus dilakukan. Selain mengucapkan banyak Terimakasih, KNPI Provinsi Riau kembali mengajak PHR untuk optimis mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau, ditengah beban Fiskal yang cukup berat, diharapkan Sektor Migas sebagai Kekayaan dari bumi Riau dapat dirasakan dan benar-benar berkontribusi dalam mendorong Pertumbuhan diberbagai aspek,” akhir Ketua Umum DPP Gabungan Rakyat Prabowo Gibran itu, seraya menutup pernyataan persnya.

Tampak hadir dalam pertemuan silam, antara Direktur Utama PT PHR, Ruby Mulyawan, yang selalu berdalih soal beban Insentif Progresolive Split 10% dan akan terus melonjaknya investasi guna mempertahankan Lifting.

“Beban kami pak, biaya insentif progresolive Split dan melonjaknya biaya investasi Proyek CEOR, guna terus mempertahankan Lifting dan bahkan sampai inline, ditambahkan lagi harga Minyak Dunia yang terus menerus turun, sehingga kondisi belum stabil.

“Kami tidak tahu persis ya pak, yang jelas kami ada lebih 200 Kontrak yang selalu konsisten Melibatkan Lokal Konten, Kami rasa sudah cukup Signifikan melibatkan Pengusaha Lokal, seharusnya bisa mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau ini” tukas Direktur Utama PT PHR, dengan nada penuh optimis.

Sementara itu, perwakilan SKK Migas yang dihadiri CW Wicaksono, selaku Direktur SKK Migas Wilayah Sumbagut, sangat berharap, agar pertemuan tersebut dijadikan sebagai wujudnyata semangat Kolaborasi, Koordinasi dan Sinergitas antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan PHR maupun dengan SKK Migas.

“Kami Apresiasi dan semoga saja niat baik kita semua terwujud, agar benar-benar mampu mendorong Percepatan Proses Eksplorasi Migas ke depan, terkait dengan Data Progres yang akan kita buka pada pertemuan berikutnya,” tutur Direktur SKK Migas Wilayah Sumbagut, CW Wicaksono.

Selain pihak PT PHR dan SKK Migas, tampak hadir juga dalam pertemuan tersebut, Sekdaprov Riau, Asisten 2 dan beberapa Direksi BUMD Riau. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *